LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
"Pemelihaharaan Tanaman Kacang Kedelai dan Penyerbukan Terong"
OLEH:
AYU
NURUL AINI QOLBY
HANIFA
RAHMA FITRI
NASRA
MITA
HABIB
AGIL PRIANSYAH
NURUL
FATIHAH
AGROTEKNOLOGI-B
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
Pemelihaharaan Tanaman Kacang Kedelai dan Penyerbukan Terong
Kegiatan pemeliharaan tanaman kacang kedelai yang dilakukan pada hari kamis
17 Desember 2015 di lahan milik Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fakultas Pertanian
Universitas Riau dilakukan dengan kegiatan pembumbunan dan penjarangan.
Kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman untuk mencapai
hasil yang optimal.
1.
Pembumbunan
Pembumbunan
merupakan kegiatan penimbunan tanah pada pangkal batang tanaman kedelai. Hal
ini bertujuan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan gulma sekitar 15-30
hari setelah tanaman ditanam. Disamping itu kegiatan pembumbunan juga dapat
memperbaiki aerasi dan drainase tanah karena ketinggian tanah yang berbeda
sehingga tidak terjadinya penggenangan air yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman kedelai.
2.
Penjarangan
Penjarangan merupakan suatu
tindakan pelebaran media tanam untuk memberi ruang tumbuh bagi tanaman kedelai
yang tersisa setelah dilakukannya penyulaman dan penyiangan gulma. Dalam
persemaian kecambah dapat ditanam secara berlebihan, hal ini difungsikan agar
jumlah tanaman yang mengalami kegagalan dapat di tolerir, dan kemudian pada
umur tertentu dilakukan penjarangan agar kepadayan populasi mencapai tingkat
yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai dan dapat mencapai hasil yang
maksimum.
Selain kegiatan pemeliharaan tanaman selanjutnya pada praktikum pemuliaan
tanaman kelas Agroteknologi- B Fakultas Pertanian Universitas Riau melakukan
kegiatan penyilangan pada tanaman terung (Solanum
melongena). Tanaman ini berasal dai India dan Srilanka serta berkerabat
dekat dengan tanaman kentang. Tanaman terung dilakukan penyilangan yakni dengan
menyilangkan bunga putih tanaman terung dengan bunga putih juga. Adapun langkah
yang dilakukan dalam penyilangan tanaman terung adalah sebagai berikut :
1.
Persiapan
Persiapan
dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
penyilangan tanaman ini. Alat yang digunakan meliputi :
a.
Pinset
Alat ini digunakan untuk menjepit bagian tanaman yang
akan dibuang (kastrasi).
b.
Gunting
Alat ini digunakan untuk menggunting bagian tanaman
yang tidak diperlukan dalam penyilangan tanaman (kastrasi).
c.
Kertas sungkup
Kertas sungkup berfungsi untuk membungkus tanaman yang
telah dilakukan penyilangan.
d.
Cutton buds
Cutton buds digunakan untuk mengambil serbuk sari dari
tetua jantan yang mana akan digunakan untuk meyerbuki tetua betina dari tanaman
terung.
e.
Kertas label
Kertas label digunakan untuk pelabelan (pemberian
nama, tanggal, serta keterangan lainnya) pada bunga yang telah dilakukan
persilangan.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga jantan
dan bunga betina tanaman terung.
2.
Pemilihan bunga
Pemilihan bunga
yang akan disilangkan adalah dengan memilih bunga jantan dan bunga betina yang
akan disilangkan. Pemilihan bunga betina hendaknya bunga yang masih kuncup
karena membuktikan karena bunga tersebut belum diserbuki oleh bunga lainnya.
Sedangkan bunga jantan dipilih dengan melihat kematangan serbuk sarinya agar
dapat menyerbuki bunga betina dengan baik.
3.
Kastrasi
Kastrasi merupakan
kegiatan pembuangan bagian tanaman yang tidak digunakan dalam penyilangan
tanaman seperti kelopak bunga, mahkota bunga, ataupun duri yang terdapat pada
bunga yang menghalangi proses penyilangan.
4.
Emaskulasi
Emaskulasi
merupakan pembuangan alat kelamin jantan (stamen) pada bunga betina yang akan
disilangkan. Pada emaskulasi ini digunakan metode klipping atau pinset.
5.
Pengumpulan serbuk sari
Pengumpulan serbuk
sari pada bunga jantan dilakukan dengan menggunakan cutton buds. Serbuk sari
diambil dari tetua jantan dan dilakukan dengan hati-hati.
6.
Penyerbukan
Setelah serbuk sari
dari bunga jantan diambil, selanjutnya dilakukan penyerbukan dengan mengoleskan
serbuk sari yang terdapat pada cutton buds ke kepala putik dari bunga betina.
7.
Isolasi
Kegiatan
selanjutnya pengisolasian bunga yang telah diserbuki dengan menutup bunga betina
menggunakan kertas sungkup. Pada bagian bawah kertas sungkup di tutup rapat
dengan menggunakan selotip atau benang.
8.
Pelabelan
Selanjutnya dilakukan
pelabelan pada tanaman yang telah disilangkan, pada label ditulis nama pemulia
dan tanggal dilakukannya persilangan.
Daftar Pustaka
Anonim1. 2009. Penjarangan (Thinning) Jati.
http://worldagroforestry.org/sea/Publications/files/poster/PO0216-09.pdf.
Diakses tanggal 19 Desember 2015 pukul 19:11 WIB.
Anonim2. 2013. Pemeliharaan Tanaman. https://sites.google.com/site/sengonfarm/budidaya-sengon-1/pemeliharaan-tanaman.
Diakses tanggal 19 Desember 2015 pukul 19:16 WIB.
Hasya Budi K, Muhammad Firdaus B.Y. dan Wahyu W. 2013. Budidaya
Tanaman Kedelai. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Samadi, B. 2001. Budidaya Terung Hibrida. Kanisius.
Yogyakarta.
Soetasad, Muryanti dan Sunarjono. 2003. Budidaya Terung Lokal dan Terung
Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar