Minggu, 20 Desember 2015

Pemelihaharaan Tanaman Kacang Kedelai dan Penyerbukan Terong



LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN

"Pemelihaharaan Tanaman Kacang Kedelai dan Penyerbukan Terong"




OLEH:
AYU NURUL AINI QOLBY
HANIFA RAHMA FITRI
NASRA MITA
HABIB AGIL PRIANSYAH
NURUL FATIHAH

AGROTEKNOLOGI-B








JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
 

Pemelihaharaan Tanaman Kacang Kedelai dan Penyerbukan Terong


Kegiatan pemeliharaan tanaman kacang kedelai yang dilakukan pada hari kamis 17 Desember 2015 di lahan milik Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fakultas Pertanian Universitas Riau dilakukan dengan kegiatan pembumbunan dan penjarangan. Kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman untuk mencapai hasil yang optimal.
1.       Pembumbunan
Pembumbunan merupakan kegiatan penimbunan tanah pada pangkal batang tanaman kedelai. Hal ini bertujuan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan gulma sekitar 15-30 hari setelah tanaman ditanam. Disamping itu kegiatan pembumbunan juga dapat memperbaiki aerasi dan drainase tanah karena ketinggian tanah yang berbeda sehingga tidak terjadinya penggenangan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kedelai.
2.       Penjarangan
Penjarangan merupakan suatu tindakan pelebaran media tanam untuk memberi ruang tumbuh bagi tanaman kedelai yang tersisa setelah dilakukannya penyulaman dan penyiangan gulma. Dalam persemaian kecambah dapat ditanam secara berlebihan, hal ini difungsikan agar jumlah tanaman yang mengalami kegagalan dapat di tolerir, dan kemudian pada umur tertentu dilakukan penjarangan agar kepadayan populasi mencapai tingkat yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai dan dapat mencapai hasil yang maksimum. 

Selain kegiatan pemeliharaan tanaman selanjutnya pada praktikum pemuliaan tanaman kelas Agroteknologi- B Fakultas Pertanian Universitas Riau melakukan kegiatan penyilangan pada tanaman terung (Solanum melongena). Tanaman ini berasal dai India dan Srilanka serta berkerabat dekat dengan tanaman kentang. Tanaman terung dilakukan penyilangan yakni dengan menyilangkan bunga putih tanaman terung dengan bunga putih juga. Adapun langkah yang dilakukan dalam penyilangan tanaman terung adalah sebagai berikut :
1.       Persiapan
Persiapan dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penyilangan tanaman ini. Alat yang digunakan meliputi :
a.       Pinset


Alat ini digunakan untuk menjepit bagian tanaman yang akan dibuang (kastrasi).
b.      Gunting

Alat ini digunakan untuk menggunting bagian tanaman yang tidak diperlukan dalam penyilangan tanaman (kastrasi).
c.       Kertas sungkup
Kertas sungkup berfungsi untuk membungkus tanaman yang telah dilakukan penyilangan.
d.      Cutton buds
Cutton buds digunakan untuk mengambil serbuk sari dari tetua jantan yang mana akan digunakan untuk meyerbuki tetua betina dari tanaman terung.
e.      Kertas label
Kertas label digunakan untuk pelabelan (pemberian nama, tanggal, serta keterangan lainnya) pada bunga yang telah dilakukan persilangan.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga jantan dan bunga betina tanaman terung.

                                         Gambar bunga jantan             Gambar bunga betina

        
                                                                                                   

2.       Pemilihan bunga
Pemilihan bunga yang akan disilangkan adalah dengan memilih bunga jantan dan bunga betina yang akan disilangkan. Pemilihan bunga betina hendaknya bunga yang masih kuncup karena membuktikan karena bunga tersebut belum diserbuki oleh bunga lainnya. Sedangkan bunga jantan dipilih dengan melihat kematangan serbuk sarinya agar dapat menyerbuki bunga betina dengan baik.

3.       Kastrasi
Kastrasi merupakan kegiatan pembuangan bagian tanaman yang tidak digunakan dalam penyilangan tanaman seperti kelopak bunga, mahkota bunga, ataupun duri yang terdapat pada bunga yang menghalangi proses penyilangan.


4.       Emaskulasi
Emaskulasi merupakan pembuangan alat kelamin jantan (stamen) pada bunga betina yang akan disilangkan. Pada emaskulasi ini digunakan metode klipping atau pinset.
5.       Pengumpulan serbuk sari
Pengumpulan serbuk sari pada bunga jantan dilakukan dengan menggunakan cutton buds. Serbuk sari diambil dari tetua jantan dan dilakukan dengan hati-hati.

6.       Penyerbukan
Setelah serbuk sari dari bunga jantan diambil, selanjutnya dilakukan penyerbukan dengan mengoleskan serbuk sari yang terdapat pada cutton buds ke kepala putik dari bunga betina.

7.       Isolasi
Kegiatan selanjutnya pengisolasian bunga yang telah diserbuki dengan menutup bunga betina menggunakan kertas sungkup. Pada bagian bawah kertas sungkup di tutup rapat dengan menggunakan selotip atau benang.

8.       Pelabelan
Selanjutnya dilakukan pelabelan pada tanaman yang telah disilangkan, pada label ditulis nama pemulia dan tanggal dilakukannya persilangan.







 -

Daftar Pustaka

Anonim1. 2009. Penjarangan (Thinning) Jati. http://worldagroforestry.org/sea/Publications/files/poster/PO0216-09.pdf. Diakses tanggal 19 Desember 2015 pukul 19:11 WIB.
Anonim2. 2013. Pemeliharaan Tanaman. https://sites.google.com/site/sengonfarm/budidaya-sengon-1/pemeliharaan-tanaman. Diakses tanggal 19 Desember 2015 pukul 19:16 WIB.
Hasya Budi K, Muhammad Firdaus B.Y. dan Wahyu W. 2013. Budidaya Tanaman Kedelai. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Samadi, B. 2001. Budidaya Terung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.
Soetasad, Muryanti dan Sunarjono. 2003. Budidaya Terung Lokal dan Terung Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rabu, 16 Desember 2015

Alat Penyerbukan

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
PENGENALAN ALAT-ALAT PENYERBUKAN
OLEH:
AYU NURUL AINI QOLBY
HANIFA RAHMA FITRI
NASRA MITA
HABIB AGIL PRIANSYAH
NURUL FATIHAH
AGROTEKNOLOGI-B

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
PENGENALAN ALAT-ALAT PENYERBUKAN
        Penyerbukan adalah proses perpindahan tepung sari atau kepala sari ke kepala putik. Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman, maka disebut dengan penyerbukan sendiri (self pollination)Bila serbuk sari berasal dari bunga tanaman lain disebut dengan penyerbukan silang (cross pollination). Baik tanaman yang menyerbuk sendiri maupun tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadinnya penyerbukan yang berkebalikan. Tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5 %. Begitu juga tanaman yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang sebesar 5 %. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat dan genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto, 1997).
Persilangan buatan adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu individu dengan karakter yang sesuai keinginan seorang pemulia tanaman. Persilangan buatan dilakukan dengan cara melakukan penyerbukan buatan yang dilakukan oleh seorang pemulia. Dalam melakukan penyerbukan buatan dibutuhkan beberapa peralatan yang sangat menunjang dalam melakukan penyerbukan. Berikut adalah beberapa alat yang biasa digunakan oleh pemulia dalam melakukan penyerbukan buatan:
1.      Plastik label
Berfungsi untuk memberi label atau tanda pada hasil penyilangan yang sudah dilakukan. Biasa menyertakan kode-kode mengenai persilangan, tanggal persilangan, dan nama pemulianya.

2.      Cotton but
Berfungsi untuk mengambil serbuk sari dari bunga jantan dan menempelkannya pada kepala putik bunga betina.

3.      Kertas sungkup
Berfungsi untuk melingungi bunga yang telah dilakukan penyerbukan dari gangguan-gangguan dari luar seperti angin, air hujan, binatang dan lainsebagainya. Juga dapat menjadi pelindung dari terjadinya penyerbukan lain. Kertas sungkup biasanya terbuat dari kertas, hal ini bertujuan untuk menghindari penguapan yang berlebih.
4.      Gunting
Berfungsi dalam melakukan emaskulasi dan kastrasi. Atau digunakan untuk memotong bagian tanaman yang tidak dibutuhkan dalam penyerbukan.
Kastrasi adalah memotong bagian bunga jantan agar tidak terjadi penyerbukan sendiri, ini terutama pada tanaman yang berumah satu atau yang memiliki bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon. Sedangkan Emaskulasi adalah membuang bagian-bagian bunga yang tidak diperlukan.



5.      Pinset
Digunakan untuk menjepit bagian yang ingin dipotong.
6.      Slotip
Digunakan untuk merekatkan kertas sungkup pada bagian tangkai bunga.

DAFTAR PUSTAKA
Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang.
 
 

Rabu, 09 Desember 2015

Penanaman kacang kedelai Glycine max L. Merril

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN

“ PENANAMAN KACANG KEDELAI Glycine max L. Merril

OLEH:
AYU NURUL AINI QOLBY
HANIFA RAHMA FITRI
NASRA MITA
HABIB AGIL PRIANSYAH
NURUL FATIHAH

AGROTEKNOLOGI-B

 NAMA ASISTEN:
MUHIBATUL KHASANAH
DIMAS PRAMUJA


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015



Penanaman kacang kedelai Glycine max L. Merril

Sebelum penanaman benih kacang kedelai, terlebih dahulu dilakukan pemilihan terhadap benih kacang kedelai.  Benih yang baik untuk di budidayakan adalah benih dengan varietas yang sudah diketahui kualitasnya, seperti benih Agromulyo, Wilis, Kabah, Grobogan, dan Anjasmoro. Adapun syarat benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah :

1.      Murni dan diketahui nama varietasnya.
2.      Berdaya kecambah tinggi, yaitu 80 % atau lebih.
3.      Memiliki vigor yang baik : tumbuh cepat dan serempak, kecambahnya sehat.
4.      Bersih, tidak tercampur dengan biji rumput, kotoran dan biji tanaman lainnya.
5.      Sehat, tidak menularkan penyakit, serta tidak terinfeksi cendawan yang menyebabkan busuk.
6.      Bernas, tidak keriput dan utuh serta kering.

Dalam praktikum kali ini kami menggunakan 3 perlakuan benih yaitu, Agromulyo, Wilis, dan Kabah dengan 4 kali ulangan. Kelompok kami menanam benih Wilis dan berada pada petak ulangan ke-2.
Berikut merupakan langkah-langkah dalam kegiatan penanaman tanaman kedelai :

1.      Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan pada petakan sebesar 1 m x 1 m. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm, namun kami memakai jarak tanam 20 x 40 cm.
Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.

Gambar1. Penentuan jarak tanam


2.      Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan alat tugal atau ajir, lubang dibuat sedalam 3-4 cm dengan menggunakan ajir. Jumlah keseluruhan lubang tanam adalah 12 lubang tanam untuk satu bedengan berukuran 1 m x 1 m.
                                  Gambar 2. Pembuatan lubang tanam
3.      Pemberian Pestisida
Pemberian pestisida disini bertujuan untuk menghindari benih agar tidak terserang oleh hama. Hama yang sering menyerang benih kedelai yang baru ditanam adalah semut.
Pestisida yang diaplikasikan dari jenis insektisida dengan merek dagang Furadan 3GR. Insektisida ini mengandung bahan aktif Karbofuran 3% yang berbentuk butiran warna unggu.  Pengaplikasian furadan dengan cara ditabur pada lubang tanam sedikit saja. Pemberian Furadan sebelum dilakukan penanaman benih.
                    Gambar 3. Pemberian furadan

4.      Cara Penanaman
Dalam pembudidayaan tanaman kedelai sistem penanaman yang biasa dilakukan adalah:
a.       Sistem tanaman tunggal
Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya. Kedelai yang ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah memudahkan pemberantasan hama dan penyakit. Kelemahan sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit kedelai relatif cepat, sehingga penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak tanam kedelai sebagai tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm; 20 x 35 cm atau 20 x 40 cm.

b.      Sistem tanaman campuran.
Dengan sistem ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
·         Umur tanaman tidak jauh berbeda.
·         Tanaman yang satu tidak mempunyai sifat mengalahkan tanaman yang liar.
·         Jenis hama dan penyakit sama atau salah satu tanaman tahan terhadap hama dan penyakit.
·         Kedua tanaman merupakan tanaman palawija, misalnya kedelai dengan kacang tunggak/ kacang tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.

Pada praktikum kali ini penanaman kedelai dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 20x40 cm. Tiap lubang tanam diberi 2 butir benih. Sebelum penanaman benih dilakukan perendaman.
Perendaman dilakukan dengan tujuan mempercepat proses perkecambahan, memilah benih yang baik dan yang sudah rusak, serta akan membunuh mikroorganisme yang ada pada benih kedelai jika perendaman menggunakan air hangat dan masih banyak lagi.
Setelah dilakukan penanaman lubang tanam ditutup dengan tanah kering yang ada disekitar lubang tanam. hal ini bertujuan untuk menghindari hilangnya benih ketika terkena hujan lebat dan juga dimakan oleh organisme pengganggu seperti burung.
 




                                    Gambar 4. Perendaman benih




                                  Gambar5. Penanaman benih



5.      Waktu Tanam
Pada praktikum ini kedelai ditanam pada pagi hari sekitar jam 06:00-07:00 WIB. Pemilihan waktu tanam kedelai ini harus tepat, agar tanaman yang masih muda tidak terkena banjir atau kekeringan. Karena umur kedelai menurut varietas yang dianjurkan berkisar antara 75-120 hari, maka sebaiknya kedelai ditanam menjelang akhir musim penghujan, yakni saat tanah agak kering tetapi masih mengandung cukup air. Waktu tanam yang tepat pada masing-masing daerah sangat berbeda. Sebagai pedoman: bila ditanam di tanah tegalan, waktu tanam terbaik adalah permulaan musim penghujan. Bila ditanam di tanah sawah, waktu tanam paling tepat adalah menjelang akhir musim penghujan. Di lahan sawah dengan irigasi, kedelai dapat ditanam pada awal sampai pertengahan musim kemarau.