LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
“
ALAT REPRODUKSI PADA KELAPA SAWIT DAN PEPAYA”
OLEH: KELOMPOK 6
AYU
NURUL AINI QOLBY
HANIFA
RAHMA FITRI
HABIB
AGIL PRIANSYAH
NASRA
MITA
NURUL
FATIHAH
AGROTEKNOLOGI-B
NAMA ASISTEN:
MUHIBATUL KHASANAH
DIMAS PRAMUJA
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
1.
Alat
reproduksi Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinnesis) bukan berasal dari Indonesia.
Tanaman ini dipercaya berasal dari pesisir tropis Afrika Barat. Tanaman kelapa
sawit liar telah dimanfaatkan oleh penduduk Afrika Barat sebagai minyak makan. Tanaman
kelapa sawit dikenali bangsa eropa saat ekspedisi Portugis ke Afrika Barat pada
abad ke 15.( Agustira, dkk,2008).
Kelapa sawit memiliki sistem
reproduksi secara generatif. Kelapa sawit memiliki bunga jantan dan bunga
betina pada satu pohon biasa disebut Monoecious. Namun bunga jantan dan bunga
betina terpisah. Meski hal ini terjadi, namun jarang sekali terjadi penyerbukan
sendiri. Karena pematangan bunga jantan dan bunga betina memiliki waktu yang
berbeda. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina
terlihat lebih besar dan mekar. Pernyataan ini sesuai pernyataan Pahan (2008) Kelapa
sawit merupakan merupakan tanaman berumah satu (monoecious), artinya
bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon,dimana rangkaian bunga
jantan terpisah dengan rangkaian bunga betina, walaupun demikian dapat dijumpai
pada beberapa tanaman kelapa sawit bunga jantan dan bunga betina terdapat pada
satu tandan (hermafrodit) dan pada umumnya tanaman kelapa sawit melakukan
penyerbukan silang (Pahan 2008).
Pada buah kelapa sawit
proses pembentukannya dari proses penyerbukan hingga buah matang dipengaruhi
oleh keadaaan iklim dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, lama proses pemasakan buah di beberapa daerah kawasan mempunyai
perbedaaan, Di Malaysia proses pemasakan buah sekitar 5,5 bulan, di Sumatera
Sekitar 5 – 6 bulan, sedangkan di Afrika sekitar 6 – 9 bulan (Setyamidjaja,
2006).
Gambar 1. Bentuk bunga
betina dan jantan pada sawit.
Tanaman
kelapa sawit jarang hermaphrodit. Bentuk Infloresence berbentuk mayang (spadix).
Inflor dibentuk pada ketiak daun segera setelah diferensiasi pucuk batang Jenis
bunga jantan dan betina ditentukan 9 bulan setelah inisiasi, ± 24 bln inflor
menjadi bunga. Bunga betina : ukuran besar, membuka dalam 3 hari, siap dibuahi
3-4 hari. Bunga jantan : ukuran kecil memanjang, menyerbuk dalam 5 hari. Penyerbukanyang
terjadi adalah penyerbukan silang. Kelapa sawit mulai berbunga pada umur
sekitar 2 tahun, tanaman ini termasuk berumah satu, artinya pada satu tanaman
terdapat bunga jantan dan betina. Namun sering dijumpai pula bunga hermaprodit.
Sebelum bunga mekar, masih diselubungi seludang, sudah dapat dibedakan
antara bunga jantan dan bunga betina. Bunga betina bertudung lebih bulat
dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bunga jantan. Seludang bunga
pecah 15-30 hari sebelum reseptif (anthesis). Meskipun dalam satu tanaman
terdapat bunga betina dan bunga jantan namun muncul dan mekarnya tidak
bersamaan, praktis tanaman kelapa sawit melaksanakan penyerbukan secara
silang (cross polinated). Secara alami, penyerbukan dilakukan oleh
serangga (enthomophili, terutama oleh Elaedobius camerunicus) dan angin
(anemophili). Bunga betina yang sudah mekar, dan dalam kondisi reseptif (masa
subur) berlangsung antara 36 – 48 jam. Perkembangan bunga betina terlihat dari
perubahan warnanya. Pada hari pertama (sesudah mekar) berwarna putih,
sedang pada hari kedua berwarna kuning gading, hari ketiga jingga dan hari
keempat menjadi merah kehitam-hitaman. Selama periode tersebut bunga
berbau harum dan mengeluarkan lendir yang dimaksud untuk menarik serangga
penyerbuk. Saat terbentuk primordia bunga sampai dengan penyerbukan membutuhkan
waktu 33 bulan, sejak selesai penyerbukan sampai dengan buah masak membutuhkan
waktu 5 – 6 bulan (Anonim, 2013).
2. Alat
Reproduksi Pepaya
Tanaman
pepaya (Carica papaya L.) termasuk
dalam famili Caricaceae dan merupakan
tanaman herba (Barus dan Sukri, 2008). Sampai saat ini Caricaceae diperkirakan terdiri dari 31 spesies dalam tiga genera
dari Amerika Tropis (Carica, jacaratia dan
jarilla) dan satu genus dari afrika
yaitu Cylicomporpha (Australian
govermment, 2008).
Pepaya
memiliki 3 jenis tanaman yaitu tanaman betina, tanaman jantan dan tanaman
hemafrodit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Crane (2005), bahwa ada tiga jenis
dasar pohon pepaya yaitu tanaman jantan, betina, dan hemafrodit (biseksual). Buah
biasanya hanya direproduksi dari tanaman betina dan biseksual. Tanaman jantan
memiliki ukuran yang kecil, berbentuk bulat panjang, bunga kuning yang hanya
memiliki 10 kepala sari. Tanaman betina memiliki ukuran besar dengan bunga
berwarna keputihan yang memiliki sebuah ovarium. Tanaman biseksual (hemafrodit)
memiliki bunga sempurna terdapat dalam dua axils di sepanjang batang.
Tanaman
pepaya melakukan penyerbukan secara silang pada jenis tanaman betina dan
tanaman betina, kecuali pada tanaman pepaya yang hemafrodit yang melakukan penyerbukan
sendiri karena memiliki bunga jantan dan betina pada satu pohon dan pematangan
bunganya dapat terjadi secara serentak.
Bunga pepaya
termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau poros bunga
(pedunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut infloresensia yang duduk
pada ketiak daun.Tanaman pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan
(masculus), bunga betina (femineus), dan bunga sempurna (hermaprodit). Bunga jantan adalah bunga yang hanya
memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina hanya memiliki putik saja.
Kedua jenis bunga tersebut disebut bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual.
Jenis bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut sebagai bunga sempurna/hermaprodit.
Oleh karena memiliki dua kelamin, bunga sempuma termasuk bunga biseksual.
Pepaya
termasuk tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan sebagian besar dibantu oleh
angin dan serangga. Tanda bunga akan mekar adalah warna kelopak bunga sudah
berubah dari hijau menjadi kekuningan.
Bunga jantan
berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-kira 2,5 cm. Corolla (mahkota
bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran kecil-kecil. Stamen (benang sari)
berjumlah 10 yang tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung.
Lapis sebelah dalam terdiri dari lima benang sari yang melekat antara daun
mahkota. Ovarium (bakal buah) mengalami rudimenter sehingga tidak akan
menghasilkan buah.
Bunga betina
berukuran agak besar dan memiliki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan
menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga. Jenis bunga ini mempunyai lima
buah pistillum (putik). Adanya putik ini membentuk alur atau garis pada buah.
Meskipun buah berbentuk bulat, alur atau garis putik ini tampak memberi bekas
juga. Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat di bagian
dasar bunga.
Dari
bentuk bunganya tanaman pepaya tergolong tanaman yang menyerbuk silang.
Penyerbukan tersebut berlangsung dengan bantuan angin atau serangga, tetapi
tepung sari bunga jantan mudah dipengaruhi oleh angin.Bunga
pepaya sangat peka terhadap iklim khususnya suhu dan kelembaban. Tanaman jantan
dan sempurna bersifat tidak stabil yang artinya dapat mengalami perubahan
kelamin akibat perubahan lingkungan. Pada musim panas, tanaman
mengalami stress karena kelembaban rendah sehingga putik dan benang sari pada
tanaman sempurna tumbuh tidak wajar dan berbentuk karpeloid
sehingga buah yang terbentuk di luar bentuk standar. Tanaman jantan dapat
menghasilkan bunga sempurna sehingga menghasilkan buah yang dikenal
sebagai pepaya gantung/gandul. Tanaman betina bersifat stabil (Storey,
2008)
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. BOTANI KELAPA SAWIT. http://kelapasawitsmart.blogspot.co.id/.
Diakses pada 25/11/2015.
Anonim. 2013. Mengenal Jenis-jenis Bunga Pepaya.
https://warasfarm.wordpress.com/2013/11/18/mengenal-jenis-jenis-bunga-pepaya/.
Diakses pada 25/11/2015.
Barus, A dan Syukri. 2008.Agroteknologi Tanaman
Buah-buahan. USU Press. Medan.
Crane, J.H. dan C.F. Balerdi. 2005. Pitaya Growing
in the Florida Home Lanscape.
IFAS-University of Florida. Florida.
Iyung Pahan, 2008.
Kelapa Sawit. Penebar Swadaya, Jakarta.